Selasa, 28 Oktober 2014

Praktik Toleransi Di Indonesia

Indonesia sebagai Negara yang memiliki beragam suku dan agama sangat rentan terhadap konflik. Benturan yang terjadi akibat perbedaan agama sangat erat kaitannya dengan toleransi yang mulai memudar di masyarakat kita. Sikap toleransi bisa diartikan sebagai sikap untuk menerima perbedaan dari pihak lain, atau juga penerimaan terhadap berbedaan kebiasaan, tindakan dan cara pandang. Jika kita lihat, sikap toleransi yang kini kian menurun dalam masyarakat didorong berbagai faktor.
Timbulnya penurunan terhadap kualitas moral dan pengaruh kekuasaan politik juga menjadi faktor menurunnya kadar toleransi seseorang atau kelompok tertentu. Misalnya, toleransi antar umat beragama, kini kian marak konflik agama seperti konflik antara agama islam dan agama Kristen di Ambon. Hal ini dipicu sikap toleransi yang telah hilang, yang membuat kelompok lain yang berbeda dari kelompoknya adalah musuh atau lawan. Karena dianggap tidak melakukan hal yang sesuai standart dari kelompok itu.
Praktik toleransi misalnya terhadap agama merupakan kebutuhan yang hakiki dalam konteks masyarakat majemuk seperti di Indonesia. Oleh karena, seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, bahwa kemajemukan agama satu sisi merupakan keunikan dan kekayaan tersendiri bagi hidup berbangsa dan bertanah air, namum disisi lain, kemajemukan agama merupakan tanatnagn sekaligus anacaman integrasi suatu bangsa.
Toleran dalam kehidupan beragama menjadi sangat mutlak adanya dengan eksisnya berbagai agama dalam kehidupan manusia. Kebahagiaan dalam kehidupan manusia akan tercapai apabila didasarkan atas keselarasan dan keseimbangan. bagaimana cara masyarakat bisa mensosialisasikan diri seseorang dengan lingkungannya tersebut, begitu juga pada dasarnya masyarakat harus bisa membentuk sikap toleransi terhadap masyarakat yang lain. Dalam kehidupan masyarakat Indonesia sikap hormat menghjormati antar pemeluk agama perlu dikembangkan sehingga kerukunan antar umat beragama dapat terjalin dengan baik. Ada berbagai macam toleransi yang ditumbuhakan dalam berkehidupan di masyarakat ,yaitu toleransi beragama dan toleransi antar suku.
Menurunnya toleransi dalam kehidupan bermasyarakat menjadi ancaman terhadap integrasi bangsa. Bahkan hal ini di dukung oleh kelompok politik dengan menggunakan isu global yang mengarah ke diskriminasi agama dan suku. Banyak pakar menilai akar masalah konflik ialah kemajemukan masyarakat, atau adanya dominasi budaya masyarakat yang memilki kekuatan dalam kehidupan bermasyarakat. Disamping itu kesenjangan antara dua kelompok masyarakat dalam bidang ekonomi, kesempatan memperoleh pendidikan atau mata pencaharian yang mengakibatkan kecemburuan sosial, selain itu adanya perbedaan dalam mengakses fasilitas pemerintah yang berbeda (pelayanan kesehatan, pembuatan KTP, SIM atau sertifikat serta hukum).
Semua perbedaan tersebut menimbulkan prasangka hingga dapat berakhir dengan konflik. Integrasi suatu bangsa dilandasi oleh cita-cita dan tujuan yang sama, dengan kesadaran untuk bertoleransi dan saling menghormati. Demikian pula untuk integrasi bangsa Indonesia. Mengingat Indonesia sebagai bangsa yang majemuk dan memiliki keanekaragaman budaya. Maka sangat memerlukan proses integrasi, karena dampak dari kemajemukan ini sangat berpotensi terjadinya konflik yang tentu saja akan menganggu integrasi nasional.
Kecenderungan terjadinya konflik di Indonesia sangatlah besar, untuk itu hendaknya setiap warga masyarakat di Indonesia harus menyadari dan mempunyai cita-cita bersama sebagai bangsa Indonesia. Cita-cita bersama sebagai bangsa Indonesia yaitu suatu masyarakat dimana semua golongan dapat hidup rukun. Masyarakat harus mampu mengembangkan diri tanpa merugikan golongan lain, menghargai keberadaan golongan lain dan bahkan membantu mendukung golongan-golongan lain.
Sehingga terwujud suatu masyarakat yang adil dan makmur. Dan untuk mencapainya bukan hanya merupakan tugas orang-orang tertentu atau golongan-golongan tertentu tetapi merupakan tugas seluruh nation/bangsa yang memiliki solidaritas terhadap bangsa Indonesia. Sehingga menerapkan sikap toleransi akan sangat mempengaruhi kestabilan bangsa, jika dilihat dari bentuk Negara Indonesia yang sangat multicultural dan multireligi. Bentuk kontribusi positif terhadap praktik toleransi harus mulai dibentuk kembali dan di jaga pada setiap diri masyarakat Indonesia di era sekarang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar